Sebanyak 45 guru sejarah SMA/SMK dari 34 provinsi se-Indonesia mengikuti kegiatan internalisasi nilai kebangsaan (INTI BANGSA) di Maluku. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 16 hingga 20 September 2019 yang bertempat di aula Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Ambon.
Guru Sejarah SMA YPK Bontang, Octavian Hendra, menjadi perwakilan Kaltim dalam kegiatan INTI BANGSA 2019 setelah lolos seleksi essai yang cukup ketat. Acara ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Maluku, diwakili oleh Asisten II Gubernur yang juga menjabat Kadis Kominfo, Dr. Frona Koedoeboen. Pembukaan kegiatan diawali dengan penyematan atribut INTI BANGSA secara simbolis yang diwakili oleh Mirza Afwandi, peserta perwakilan dari Aceh (SMAN 9 Banda Aceh) dan Dian Arista peserta perwakilan dari Kalimantan Barat (SMAN 2 Mataram).
Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain dialog kebangsaan oleh Sejarawan Universitas Pattimura, DR. Usman Tahalib. Dialog pendidikan dan ragam media pembelajaran oleh Humaidi, M.Hum (dosen Pendidikan Sejarah UNJ).Penerapan teknologi dalam pembelajaran sejarah oleh Cecep Kustandi (dosen Teknologi Pendidikan UPI). Inovasi pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai kebangsaan oleh Aries Eka Prasetya (guru berprestasi nasional). Observasi dan kunjungan obyek wisata bersejarah, workshop pembelajaran, focus group discussion, simulasi pembelajaran di SMA/SMK yang ada di Ambon, serta kompetisi media dan bahan ajar antar peserta INTI BANGSA.
Triana Wulandari selaku Direktur Sejarah dari Dirjen Sejarah Kemdikbud menyampaikan, "melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat menemukan materi sejarah yang akurat, menarik, memberikan dampak positif bagi peserta didik, serta dapat membantu mempromosikan pendidikan karakter".